Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi Sosial Disosiatif - Proses sosial disosiatif merupakan kebalikan dari proses sosial asosiatif. Proses sosial disosiatif merupakan proses sosial yang terjadi dalam kehidupan individu atau kelompok dalam suatu masyarakat dengan kecenderungan nilai negatif yang terkandung di dalamnya.

Pada manusia normal ada naluri untuk mempertahankan hidup. Perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence) yang dipopulerkan Charles Darwin seringkali menimbulkan bermacam-macam penafsiran. Pengertian tersebut dapat ditafsirkan sebagai suatu keadaan ketika selalu terjadi pertentangan antarmanusia untuk mendapatkan tempat tinggal. Struggle for existence diartikan sebagai keadaan yang dapat menimbulkan kerja sama supaya dapat tetap hidup.

Perjuangan ini paling sedikit mengarah pada tiga hal, yaitu perjuangan manusia dengan sesama, manusia dengan makhluk-makhluk jenis lain, dan perjuangan melawan alam.

Interaksi Sosial Disosiatif





Proses disosiatif dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, sebagai berikut.

Persaingan (Competition)
Persaingan merupakan proses sosial ketika individu atau kelompok manusia yang bersaing melalui bidangbidang tanpa ada ancaman atau kekerasan. Persaingan ini memiliki dua tipe, yaitu bersifat pribadi dan tidak pribadi.

Persaingan memiliki beberapa bentuk, di antaranya:
a. persaingan ekonomi;
b. persaingan kebudayaan;
c. persaingan kedudukan dan peran;
d. persaingan ras.

Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a. menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif;
b. sebagai jalan ketika keinginan, kepentingan, dan nilai menjadi pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing;
c. merupakan alat untuk mengadakan seleksi;
d. persaingan dapat berfungsi sebagai alat menyaring warga golongan karya (fungsional).

Interaksi Sosial Disosiatif 2




Kontravensi (Contravention)
Kontravensi merupakan bentuk proses yang berada di antara persaingan, pertentangan, dan pertikaian. Kontravensi ditandai gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang.

Menurut Leopoid Van Wiese dan Howard Becher ada lima bentuk kontravensi, yaitu sebagai berikut.
a. Kontravensi umum, meliputi perbuatan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, menghalang-halangi, protes gangguan-gangguan, kekerasan, dan meng acaukan rencana pihak lain;
b. Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat-surat, selebaran, mencerca, memfitnah, dan melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain;
c. Kontravensi intensif seperti penghasutan, menyebarkan desas-desus, dan mengecewakan pihak lain;
d. Kontravensi rahasia, umpamanya mengumumkan rahasia pihak lain dan mengkhianatinya;
e. Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan lawan, meng ganggu atau membingungkan pihak lain.

Interaksi Sosial Disosiatif 3




Pertentangan atau Pertikaian (Confl ict)
Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha memenuhi suatu hal dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan dapat disebabkan oleh:
a. perbedaan antara individu dan individu;
b. perbedaan kebudayaan;
c. perbedaan kepentingan;
d. perubahan sosial.

Tidak semua pertentangan mengarah pada halhal negatif, namun ada pertentangan yang mengarah pada hal-hal positif. Pertentangan dalam bentuk positif, misalnya dalam seminar atau diskusi-diskusi ilmiah.


Sebelumnya mengenai Interaksi Sosial Asosiatif ini dapat menambah pengetahuan anda



Pertentangan memiliki beberapa bentuk khusus, di antaranya:
a. pertentangan pribadi;
b. pertentangan rasial;
c. pertentangan antara kelas-kelas sosial;
d. pertentangan yang bersifat internasional.
Pertentangan dapat mengakibatkan hal-hal berikut.
a. Tumbuhnya solidaritas in group
b. Goyah dan retaknya persatuan kelompok
c. Perubahan kepribadian
d. Kerugian harta benda dan jatuhnya korban manusia
e. Akomodasi dan dominasi

0 Response to "Interaksi Sosial Disosiatif"

Posting Komentar