Rangkuman Sosialisasi dan Kepribadian
Hampir setiap hari kita bertemu dan melakukan hubungan sosial (interaksi) dengan orang lain. Di rumah kita berinteraksi dengan ayah, ibu, kakak, adik dan anggota keluarga lainnya. Di lingkungan masyarakat, kita berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya seperti tetangga, pedagang, sopir angkutan kota bahkan pengemis sekalipun. Di sekolah kalian akan berinteraksi dengan teman sekolah, bapak/ibu guru, tata usaha dan penjaga sekolah.
Sebagai mahluk sosial, manusia akan senantiasa berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi ini adalah merupakan kodrat manusia, apabila manusia tidak berinteraksi maka manusia tidak akan bertahan hidup. Selama melakukan interaksi manusia akan mengalami proses penyesuaian diri agar interaksi dapat berlangsung dengan baik. Ani baru lulus SMP dan minggu ini adalah minggu pertama Ani masuk sekolah di SMA. Hari pertama masuk sekolah Ani bingung karena belum memiliki teman. Ani kemudian menyapa teman-teman untuk berkenalan, setelah saling mengenal akhirnya Ani memiliki banyak teman.
Ani melakukan interaksi untuk memenuhi kebutuhannya yaitu memiliki teman sekolah. Untuk dapat berinteraksi dengan baik maka Ani harus menyesuaikan diri dengan baik agar dapat diterima baik oleh teman-temannya. Seandainya Ani tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik, misalkan Ani bersikap angkuh dan sombong maka Ani tidak akan diterima oleh teman-temannya. Bila Ani tidak diterima oleh teman-temannya maka proses interaksi dan proses penyesuaian diri Ani tidak berjalan baik.
Proses sosialisasi erat kaitannya dengan kepribadian. Sosialisasi yang dialami oleh seseorang akan membentuk kepribadian orang itu, juga sebaliknya kepribadian akan mempengaruhi keberhasilan proses sosialisasi atau penyesuaian diri.
Menarik bukan? Nah dalam kajian tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian maka kalian akan mempelajari tentang; pengertian sosialisasi, media sosialisasi, cara-cara sosialisasi dan pengaruh kebudayaan sebagai pembentuk kepribadian.
Kita perlu mempelajari sosialisasi dan pembentukan kepribadian untuk dapat memahami pola penyesuaian diri individu dengan individu atau individu dengan kelompok di masyarakat.
1. Sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat setiap manusia menjadi selaras dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Seorang anak dikatakan telah melakukan sosialisasi dengan baik, apabila ia bukan hanya menampilkan kebutuhannya sendiri saja, tetapi juga memper- hatikan kepentingan dan tuntutan orang lain
2. Sosialisasi ialah sutau proses di mana seseorang menghayati (internalize) norma-norma kelompok di mana ia hidup sehingga timbullah “diri” yang unik. Sosialisasi ialah proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakuan untuk menjadi suatu bagaian dari suatu masyarakat, sebagian adalah proses mempelajari peran (Horton.1999.118).
3. Sosialisasi dapat disimpulkan sebagai proses belajar untuk penyesuain diri di masyarakat. Proses belajar penyesuaian diri manusia ini berlangsung dalam proses yang lama dan bertahap sejalan dengan perkembangan pergaulan hidup manusia, yaitu mulai dari tahap anak-anak, dewasa dan tua.
4. Proses sosialisasi ini berlangsung melalui kematangan dan belajar, serta melalui media-media tertentu, yaitu keluarga, teman sepermainan, sekolah, media massa, lingkungan kerja.
5. Cara-cara Sosialisasi dan proses sosialisasi individu di masyarakat dapat ditempuh dengan berbagai cara yaitu: Pelaziman (Conditioning) yaitu sebagian besar prilaku anak diperoleh dengan cara pelaziman. Anak mempertahankan suatu prilaku apabila dengan prilaku itu anak mendapatkan imbalan. Sebaliknya prilaku anak akan berhenti apabila prilaku itu mendapat hukuman. Dalam pelaziman hampir sebagian besar perilaku diperoleh anak secara positif. Dalam hal pelaziman ini peranan orang tua sangat besar. Imitasi yaitu pada proses imitasi ini terjadi proses yang agak majemuk, anak akan melihat model yang akan ditiru perbuatannya.
Identifikasi yaitu proses peniruan secara mendalam. Anak tidak hanya meniru aspek luarnya saja tetapi ia ingin menjadikan dirinya identik (sama) dengan tokoh idealnya. Dalam perkembangan proses diri, identifikasi memegang peranan penting sebab melakukan identifikasi seseorang “mengkategorikan” dirinya dalam kategori tertentu. Internalisasi yaitu pada internalisasi anak, anak mengikuti aturan bukan karena takut dihukum atau akan mendapatkan hadiah, bukan pula karena meniru tokoh idealnya. Ia mengikuti aturan karena merasa pasti bahwa norma itu telah menjadi bagian dari dirinya, ia menyadari bahwa perilaku tersebut diharapkan oleh masyarakat.
6. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian sistem. Ungkapan “sistem kecenderungan tertentu” menyatakan bahwa setiap orang memiliki cara berprilaku yang khas dan bertindak sama setiap hari.
7. Faktor-faktor perkembangan kepribadian. Faktor-faktor dalam perkembangan kepribadian mencakup; Warisan biologis, lingkungan fisik, pengalaman kelompok dan pengalaman yang unik
8. Timbulnya kepribadian disebabkan karena semua individu dalam suatu masyarakat mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama proses sosialisasi dan enkulturasi. Kepribadian dibentuk dari hasil pola sosialisasi dalam diri setiap individu dan dapat bertentangan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya
0 Response to "Rangkuman Sosialisasi dan Kepribadian"
Posting Komentar