Faktor Struktur Sosial Penunjang Mobilitas Sosial - Faktor struktur sosial meliputi ketersediaan lapangan kerja (kesempatan), sistem ekonomi dalam suatu masyarakat (negara), dan tingkat kelahiran dan kematian penduduk. Hampir setiap kelompok masyarakat atau bangsa memiliki struktur sosial tidak sama.
Daerah yang sebagian besar masyarakat sebagai petani, masyarakatnya sebagai petani tradisional, bekerja kasar mengolah sawah, hanya sedikit tersedia lapangan kerja yang bergengsi seperti pengusaha penggilingan, pedagang hasil bumi dan penyalur sarana pertanian. Termasuk masyarakat nelayan tradisional, pekerjaannya sebagai pencari dan pengolah ikan, sebaliknya hanya sedikit lapangan kerja tersedia untuk menjadi pengusaha di bidang perikanan, distributor, atau pemilik kapal besar.
Hal ini berbeda dengan masyarakat industri, berbagai lapangan pekerjaan tersedia, seperti satpam, maintenen, tenaga produksi, pengawas/mandor, pemasaran produk, salesman, periklanan, manajer hingga pemimpin dan pemilik perusahaan. Banyaknya perusahaan berdiri maka semakin banyak tersedia lapangan pekerjaan, maka semakin banyak pula peluang terjadinya mobilitas sosial. Orang juga memiliki peluang lebih besar berganti pekerjaan dibandingkan dengan masyarakat pertani atau nelayan tradisional.
Hal ini disadari oleh bangsa kita, bahwa bekerja di sektor pertanian atau nelayaan sangat sulit untuk meningkatkan status sosialnya maka yang terjadi adalah besarnya perpindahan penduduk dari desa ke kota-kota besar (urbanisasi). Pemuda-pemuda desa yang berpotensi mengolah lahan pertaniannya berbondong-bondong pergi ke kota mencari pekerjaan yang lebih menjajikan. Apalagi dengan besarnya pertumbuhan industri di kota yang menjanjikan adanya peluang dan kesempatan kerja bagi mereka untuk meningkatkan status sosialnya.
Hal ini karena pekerjaan sebagai petani dianggap tidak menarik, tidak bergengsi, pekerjaan kasar dan kurang menjajikan, sedikit memberikan hasil tetapi memerlukan tenaga yang cukup besar. Sementara itu di kota banyak tersedia pekerjaan, mulai dari pekerja pabrik hingga menjadi tenaga eksekutif. Bahkan, sangat memungkinkan bila seseorang mau bekerja keras dan beruntung mampu mendirikan pabrik sendiri, menjadi pemilik perusahaan. Di desa kemungkinan seperti itu sangat kecil dan kalu bisa sulit untuk memulai dan mengelolanya.
Ada beberapa Negara / daerah yang memberlakukan sistem ekonomi sering berpengaruh terhadap pertumbuhan industri. Seperti, pembatasan pertumbuhan industri karena adanya regulasi pemerintah, berdampak terhadap perkembangan industri sehingga membatasi pertambahan lapangan kerja, akibatnya semakin sulit pula orang mencari pekerjaan. Sebaliknya, apabila pemerintah membuka seluas-luasnya kesempatan mendirikan industri, maka semakin banyak pula kesempatan dan peluang kerja kerja.
Sebelumnya mengenai Kemampuan Individu Penunjang Mobilitas Sosial ini dapat menambah pengetahuan anda
Sebelumnya mengenai Kemampuan Individu Penunjang Mobilitas Sosial ini dapat menambah pengetahuan anda
Negara-negara berkembang seperti Indonesia, memberi peluang dan kebebasan berusaha, tetapi tetap melindungi warga masyarakatnya (pribumi) dari datangnya tenaga dan pengusaha asing yang lebih berpengalaman dari negara lain. Jika para penanam modal asing dibebaskan seluas-luasnya, maka para tenaga kerja dan pengusaha pribumi akan tersingkir bahkan gulung tikar, karena pekerjaan-pekerjaan kelas atas hanya akan dinikmati orang-orang asing yang lebih terampil. Bila kondisi tersebut tidak diantisipasi oleh pemerintah maka perubahan status sosialnya tidak akan berlangsung, akibatnya mobilitas sosial tidak akan berlangsung.
0 Response to "Faktor Struktur Sosial Penunjang Mobilitas Sosial"
Posting Komentar