Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian - Sosialisasi dan kepribadian bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kepribadian seseorang bukan berasal dari kelahirannya, melainkan dari proses belajar pada lingkungan sekitar. Bagaimana proses terbentuknya kepribadian seseorang?

Kepribadian seseorang dapat terbentuk melalui dua proses sosialisasi, yaitu:
1. proses sosialisasi yang dikerjakan (tanpa sengaja) lewat interaksi sosial;
2. proses sosialisasi yang dikerjakan (secara sengaja) lewat proses pendidikan dan pengajaran.

Proses sosialisasi tanpa sengaja terjadi jika seorang individu menyaksikan yang dilakukan orang. Proses menyaksikan dan berinteraksi akhirnya melahirkan proses sosialisasi. Misalnya, meniru model pakaian atau gaya hidup sehat dari orang-orang yang ada di sekitarnya.

Proses sosialisasi tanpa sengaja terjadi jika seseorang individu mengikuti pengajaran dan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik-pendidik yang mewakili masyarakat. Tujuan mengikuti pendidikan agar dapat memahami nilai dan norma yang dibutuhkan. Misalnya, belajar di sekolah, mengikuti kursus menjahit, atau dengan sengaja mendengarkan ceramah-ceramah keagamaan.

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian


Dari kedua proses sosialisasi tersebut, kepribadian seseorang dapat terwujud. Kedua proses sosialisasi itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang membentuk kepribadian.



Faktor-faktor tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Warisan Biologis
Semua manusia yang normal dan sehat memiliki persamaan biologis. Misalnya, memiliki dua tangan, dua kaki, pancaindra, dan otak.
2. Lingkungan Fisik
Aristoteles, Hipocrates sampai kepada ahli geografi modern Ellsworth Huntington, menekankan bahwa perbedaan perilaku kelompok terutama disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi, dan sumber alam.
3. Kebudayaan
Pengalaman adalah bagian dari kebudayaan. Umumnya, bayi-bayi dipelihara atau diberi makan oleh orang yang lebih tua, hidup dalam kelompok, belajar berkomunikasi melalui bahasa, mengalami hukuman dan menerima imbalan atau pujian.
4. Pengalaman kelompok
Sepanjang hidup seseorang, kelompok sosial tertentu adalah model atau contoh dalam perilaku. Pada awal kehidupan seseorang, keluarga merupakan kelompok sosial paling penting.
5. Pengalaman Unik
Mengapa anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan satu keluarga memiliki kepribadian berbedabeda, meskipun mereka mendapat pengalaman yang sama?


Sebelumnya mengenai Faktor Pembentuk Kepribadian ini dapat menambah pengetahuan anda.


Hal lain yang dapat berpengaruh bagi pertumbuhan kepri badian anak adalah teman sebaya. Walalupun keadaannya kembar apabila mereka memiliki teman sebaya yang berbeda maka hal itulah yang dapat berperan dalam membentuk kepribadian yang berbeda. Jadi, pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada peng alaman siapa pun yang secara sempurna dapat menyamainya.

0 Response to "Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian"

Posting Komentar