Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral

Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral - Apakah kamu dapat memenuhi semua kebutuhanmu sendiri tanpa bantuan orang lain? Jawabannya, pasti tidak. Setiap manusia memerlukan bantuan dan berinteraksi dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhannya. Tahukah kamu, mengapa setiap manusia membutuhkan bantuan manusia lain? Jawabannya karena setiap manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya jika hanya mengandalkan kemampuannya sendiri.

Bantuan apa yang selama ini kamu butuhkan dari orang lain? Jawabannya tentu banyak sekali dan tidak mungkin dapat disebutkan satu per satu. Misalnya dalam keluarga, kamu akan memerlukan bantuan orangtuamu sejak kamu lahir sampai kamu menjadi siswa SMP seperti sekarang. Sejak lahir, ibumu menyusui, merawat, dan memberi makanan sehingga kamu bisa tumbuh dan berkembang seperti sekarang. Setelah besar, kamu disekolahkan, orangtua membiayai sekolahmu, membelikan alat tulis, membelikan pakaian seragam, sepatu, dan tas. Semua itu hanya contoh kecil dalam lingkup keluarga.

Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral


Jika ditinjau dalam lingkup yang lebih luas, kamu juga akan membutuhkan bantuan orang lain. Misalnya, ketika akan pergi ke sekolah, kamu memerlukan bantuan jasa sopir angkutan, jasa tukang ojek, atau jasa tukang becak agar bisa sampai ke sekolah. Ketika di sekolah, kamu juga berinteraksi dengan orang orang yang ada di sekolah, seperti guru, teman, dan para penjual makanan yang ada di kantin sekolah.

Contoh lainnya, baju yang kita pakai sekarang. Sudah berapa banyak orang yang berjasa membantu kita. Mulai dari petani kapas, kemudian produsen yang mengolah kapas menjadi benang. Benang yang dihasilkan diolah kembali menjadi kain. Setelah itu dibentuk dan dijahit menjadi pakaian, seperti yang kita pakai sekarang.

Semua kegiatan tersebut, melibatkan banyak orang sehingga wajar jika tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang dapat hidup sendiri. Sifat alamiah inilah yang menjadikan manusia selalu menggantungkan dirinya kepada manusia lainnya. Kebergantungan manusia dengan manusia lainnya dikenal dengan istilah makhluk sosial (homo socius). Artinya, makhluk yang senantiasa memerlukan kehadiran dan pertolongan orang lain.

Istilah makhluk sosial (homo socius) dan makhluk ekonomi (homo economicus) kali pertama diperkenalkan Adam Smith. Ia adalah seorang ekonom besar dari Inggris yang juga dikenal sebagai Bapak Ekonomi Dunia. Dalam bukunya An Inqury Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, manusia adalah makhluk yang tidak pernah lepas dari kebergantungan dengan manusia lainnya.



Sebelumnya mengenai Faktor Penyebab Kehidupan Yang Terasing ini dapat menambah pengetahuan anda



Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki keinginan untuk membantu sesamanya. Misalnya, ketika ada orang yang tertimpa musibah bencana alam, orang tergugah untuk segera membantu mereka. Hal itu menunjukkan, manusia memiliki tanggung jawab moral untuk senantiasa membantu orang lain.

Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral 2


Manusia akan melakukan fungsinya sebagai makhluk sosial dalam hal berikut.
1. Membantu orang lain yang berada dalam kesulitan.
2. Saling bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti gotong royong.
3. Saling berkomunikasi antara manusia yang satu dan yang lainnya.
4. Menjaga keseimbangan dan keharmonisan hidup.

0 Response to "Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral"

Posting Komentar