Ciri Ciri dan Hakekat Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan - Adalah Mari kita bersama sama membahas materi ini dengan rangkuman dibawah ini:
Ciri Ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1. Empiris
Sosiologi didasarkan pada hasil observasi atau pengamatan terhadap kenyataan dan akal sehat sehingga hasilnya tidak bersifat spekulatif atau menduga – duga.
2. Teoritis
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyususin abstraksi dan hasil – hasil observasi atau pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat, sehingga menjadi sebuah teori.
3. Kumulatif
Sosiologi disusun berdasarkan teori – teori yang sudah ada. Teori – teori tersebut lantas diperbaiki, diperluas, serta diperdalam.
4. Non etis
Sosiologi mengkaji fakta sosial secara apa adanya. Yakni sosiologi tidak mempermasalahkan baik ataupun buruknya fakta, akan tetapi menjelaskan fakta secara analisis atau penyelidikan melalui suatu peristiwa.
Hakikat Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan sosiologi juga memiliki hakikat sebagai berikut:
1. Sosiologi merupakan bagian ilmu sosial, bukan merupakan ilmu alam maupun ilmu kerohanian. Ini didasarkan pada perbedaan substansi, yang kegunaannya untuk membedakan ilmu-ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan gejala kemasyarakatan.
Adapun karya dari Max Weber seorang sosiolog, dimana judul dari salah satu bukunya yang terkenal yaitu The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Dalam karya tersebut jika kita hanya melihat judulnya, maka kita secara spontan akan mengira jika apa yang ditulis Max Weber berkaitan dengan salah satu agama besar di Eropa Barat. Jika demikian, maka akan muncul kesangsian dari hakikat sosiologi yang seharusnya bukan merupakan ilmu kerohaniannamun justru ada karya dari seorang sosiolog yang judulnya mengindikasikan suatu agama.
Namun kenyataannya, apa yang dibahas dalam buku tersebut bukanlah tentang keagamaan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rohani, justru sebaliknya dalam buku tersebut dibahas mengenai cara untuk memenuhi kebutuhan jasmani mereka. Menurut Max Weber dalam bukunya, muncul dan berkembangnya kapitalisme berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan sekte kalvinisme dalam agama Protestan. Ajaran kalvinisme tersebut mengharuskan umatnya untuk bekerja keras, disiplin, hidup sederhana, dan hemat. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan umat kalvinis mampu mendapatkan kemakmuran.
2. Sosiologi termasuk ilmu yang kategoris, bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif. Artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini dan bukan mengenai apa yang semestinya terjadi atau seharusnya terjadi. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu harus berkembang, sebatas memberikan petunjuk - petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut Sesuai hasil penelitian sosiologi.
3. Sosiologi termasuk ilmu murni yang berarti sosiologi bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan secara abstrak guna mempertinggi ilmu pengetahuan tersebut, sedangkan segi penerapannya bukan merupakan perhatian utama.
4. Sosiologi bersifat abstrak, tidak konkret. Artinya kajian yang diperhatikan dalam sosiologi adalah bentuk-bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat dan bukan wujudnya tentang masyarakat yang konkret. Masyarakat sendiri merupakan bentuk abstrak yang ada di pemikiran manusia, karena kita mengatahui apa yang dimaksud dengan
masyarakat namun kita tidak dapat menunjukkan atau memegang masyarakat itu sendiri.
5. Sosiologi menghasilkan pola–pola umum (nomotetik). Sosiologi mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia individu maupun kelompok dan perihal sifat hakikat, bentuk, isi, struktur, mauoun proses dari masyarakat manusia.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, bukan khusus. Karrna dalam sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip - prinsip atau hukum - hukum umum daripada intetaksi antarmanusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi, dan struktur dari masyarakat. Intinya sosiologi mempelajari gejala umum yang ada pada intetaksi manusia.
7. Sosiologi adalah ilmu rasional. Karena apa yang dihasilkan oleh ilmu sosiologi dapat diterima oleh akal sehat.
Sebagai ilmu, sosiologi memiliki objek studinya baik dari segi material maupun formalnya. Dari segi material, objek studi sosiologi adalah manusia baik, sebagai individu ataupun anggota suatu kelompok sosial. Sedangkan dari segi formal, sosiologi memandang manusia sebagai perwujudan hubungan sosial antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan sosial dalam masyarakat sehingga membentuk struktur sosial. Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat yang dimaksud dengan masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem, adat istiadat tertentu yang bersifat berkelanjutan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
0 Response to "Ciri Ciri dan Hakekat Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan"
Posting Komentar