Perkembangan Ilmu Sosiologi

Perkembangan Ilmu Sosiologi - Adalah Perkembangan awal, Abad Pencerahan, Abad Revolusi, Kelahiran Sosiologi dan Kelahiran Sosiologi Modern. Perkembangan sosiologi berlangsung selama berabad-abad yang dibagi menjadi lima periode yaitu, perkembangan awal, abad pencerahan, abad revolusi, kelahiran sosiologi dan munculnya sosiologi modern. 


1. Perkembangan awal 
Para pemikir Yunani kuno, terutama Socrates, Plato, dan Aristoteles beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja tanpa ada yang bisa merubahnya. Masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran, kemakmuran maupun krisis dan semua itu merupakan masalah yang tidak dapat terelakkan. Anggapan tersebut bertahan semasa abad pertengahan (abad ke-5 M sampai akhir abad ke-14 M).
Para pemikir seperti Agustinus, Avicenna, dan Thomas Aquinas menegaskan bahwa nasib masyarakat harus diterima sebagai bagian dari kehendak Ilahi. Sebagai makhluk yang fana, manusia tidak dapat mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi di masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban mengenai perubahan masyarakat belum terpikirkan pada saat itu.


Perkembangan Ilmu Sosiologi



2. Abad Pencerahan : Rintisan Kelahiran Sosiologi 
Abad pencerahan pada abad ke-17 M merupakan abad berkembangnya ilmu pengetahuan yang ditandai dengan berbagai macam penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat yang sebelumnya dianggap sebagai nasib yang tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Muncul pemikiran jika perubahan yang terjadi di dalam masyarakat harus dapat dijelaskan secara rasional (masuk akal), dan berpedoman pada akal budi manusia. Maka muncullah metode ilmiah. Beberapa pemikir yang menekankan pentingnya metode ilmiah untuk mengamati masyarakat, diantaranya ada Francis Bacon dari Inggris, Rene Descartes dari Prancis, dan Wilhelm Leibnitz dari Jerman 


3. Abad Revolusi : Pemicu Lahirnya Sosiologi 
Adanya perubahan pada abad pencerahan mengakibatkan perubahan revolusioner di sepanjang abad ke-18 M. Perubahan itu dapat dikatakan revolusioner karena perubahan terjadi dengan cepat, mengakibatkan struktur (tatanan) masyarakat lama berganti dengan struktur yang baru. Revolusi sosial paling jelas terlihat dalam tiga revolusi besar terjadi sepanjang abad ke-18 M yang mengakibatkan perubahan besar di seluruh dunia. Revolusi tersebut adalah Revolusi Amerika, Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.
Revolusi Amerika ditandai dengan didirikannya negara republik di Amerika Utara dengan sistem pemerintahan demokratis. Pemerintahan jenis ini tergolong baru untuk saat itu, karena kebanyakan negara masih berbentuk monarki. Revolusi Amerika menggugah kesadaran akan pentingnya hak asasi manusia. Gagasan kedaulatan rakyat (rakyat yang berkuasa) dan pentingnya hak asasi manusia (semua orang bermartabat sama) mengubah susunan serta kedudukan orang dan kelompok di masyarakat.

Revolusi Industri ditandai dengan perubahan besar dalam bidang produksi, yakni berubahnya penggunaan tenaga manusia ke tenaga mesin. Revolusi industri berpengaruh terhadap munculnya kalangan baru dalam masyarakat yaitu para pemilik modal yang disebut kaum kapitalis (borjuis) dan para pekerja pabrik yang disebut kaum buruh (proletar). Kaum kapitalis memiliki modal untuk membuat usaha, sedangkan kaum buruh bekerja di pabrik. Kaum bangsawan dan rohaniawan yang sebelumnya lebih berkuasa, mulai tergeser posisinya oleh kaum kapitalis yang mampu mengendalikan perekonomian.
Kemudian muncul kesadaran akan hak asasi manusia dan persamaan semua orang di hadapan hukum yang mengakibatkan munculnya revolusi Prancis menguatkan tersebarnya semangat liberalisme di segala bidang kehidupan. Di bidang sosial semangat liberalisme muncul dalam kesadaran akan hak asasi manusia sedangkan dalam bidang politik semangat liberalisme tampak dari penerapan hukum atau undang-undang. Pada saat itu rakyat menggulingkan kekuasaan bangsawan yang dianggap bersenang - senang di atas penderitaan rakyat, lalu membentuk pemerintahan yang lebih demokratis.

Perubahan besar dalam masyarakat abad Revolusi mengakibatkan terjadinya perubahan besar dalam masyarakat. Tatanan yang telah ratusan tahun dianut oleh masyarakat dijungkirbalikan dan dikacaukan. Gejolak abad revolusi itu menggugah para ilmuan untuk mencari cara menganalisis perubahan masyarakat dengan penjelasan yang rasional dan ilmiah sehingga dapat diketahui sebab serta akibatnya, dengan harapan bencana yang terjadi akibat perubahan di masyarakat dapat dihindari, diantisipasi serta diberikan solusi. 


Sebelumnya mengenai Pengertian Sosiologi ini dapat menambah pengetahuan anda



4. Kelahiran Sosiologi 
Pada abad ke-19 M ilmuwan mulai menyadari perlunya menyadari kondisi dan perubahan sosial secara khusus. Mereka berusaha membangun teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap peradaban manusia. Untuk membangun teori tersebut, mereka membandingkan masyarakat dan peradaban manusia dari masa ke masa.
Auguste Comte seorang berkebangsaan Prancis dalam bukunya Course de Philosopie Positive memperkenalkan istilah sosiologi sebagai pendekatan khusus untuk mempelajari masyarakat. Sebenarnya pendekatan khusus tersebut merupakan metode ilmiah yang biasa digunakan dalam ilmu alam. Bisa dikatakan Auguste Comte merintis upaya penelitian terhadap masyarakat, yang ratusan tahun dianggap mustahil oleh masyarakat. 


5. Kelahiran Sosiologi Modern 
Meski sosiologi lahir di Eropa namun perkembangannya justru terjadi dengan pesat di Amerika. Ini berhubungan dengan gejolak sosial yang terjadi di sana. Gejolak sosial tersebut terjadi saat memasuki abad ke-20 M ditandai dengan berdatangannya imigran dalam jumlah besar ke Amerika mengakibatkan pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya industri baru yang lengkap dengan gejolak kehidupan kota besar, kriminalitas, kerusuhan, sampai tuntutan akan hak wanita dan kaum buruh.
Perubahan masyarakat yang begitu mencolok menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, karena mereka menyadari pendekatan sosiologi lama ala Eropa sudah tidak lagi relevan. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai kondisi masyarakat saat itu, maka lahirlah sosiologi modern. 



Beberapa pemikiran baru tentang sosiologi terkemuka yaitu: 
a. Difusionisme, menekankan pada pengaruh masyarakat individual saling bergantung dan meyakini. 
b. Fungsionalisme, memandang masyarakat sebagai suatu jaringan institusi-institusi, seperti perkawinan dan agama. 
c. Strukturalisme, menekankan struktur sosial sebagai suatu yang paling berpengaruh dalam masyarakat, dan berpendapat bahwa peran dan status sosial menentukan tingkah laku manusia. 


Adapun ciri sosiologi modern : 
a. Terjadi spesialisasi terus menerus pada bidang ilmu sosiologi 
b. Para sosiolog berpindah dari mempelajari kondisi-kondisi sosial menyeluruh yaitu pengkajian kelompok-kelompok khusus atau tipe-tipe komunitas dalam masyarakat. 
c. Para ahli sosiolog mengembangkan metode riset ilmiah, penerapan metode eksperimen terkontrol, dan menggunakan komputer untuk meningkatkan efisiensi dalam menghitung hasil survei. 

0 Response to "Perkembangan Ilmu Sosiologi"

Posting Komentar